amalia.nurma.fs@um.ac.id

Object Identifier

02MALANG36

Kategori

Judul

Tari Topeng Bapang
Deskripsi

Bapang Jaya Sentika atau Bapang merupakan bangsawan yang berasal dari Kerajaan Sabrang yang dekat dengan Klana Sewandana. Tari Topeng Bapang adalah Tari Topeng yang menampilkan penggambaran tokoh Bapang melalui gerak tarinya. Tari Topeng Bapang yang menggambarkan sosok satria dan pujangga yang memiliki sifat gagah berani, agak ugal-ugalan, dan memiliki sifat yang sombong. Seni Tari Topeng telah dikenal oleh Masyarakat jawa pada abad IX yang dijelaskan dalam prasasti Jaha. Topeng dijadikan sebagai sarana ritual pemujaan dan pertunjukan dengan istilah Atapukan (pertunjukan menggunakan penutup muka). Adapun bukti mengenai keberadaan tari topeng di wilayah Malang terdapat pada relief di beberapa candi penginggalan Kerajaan Singosari yang menggambarkan suasana dimainkannya tarian bertopeng di dalam kerajaan (Zuhri, 2009). Sejalan dengan perkembangannya seni tari topeng tidak hanya dikenal sebagai sarana pemujaan ruh. Namun, berkembang menjadi sebuah bentuk kesenian. Tokoh Bapang dapat ditampilkan di luar penampilan Wayang Topeng tanpa adanya narasi. Biasanya disebut “ Tari Topeng Bapang” dalam hal tersebut hanya menampilkan panggambaran tokoh Bapang sendiri. Contoh “Bapang Jaya Sendika” seorang satria yang berpangkat adipati dari kadipaten Banjarpatoman yang memiliki sifat gagah berani dan sombong. Sifat tersebut ditunjukan dalam geraknya yang tangannya selalu terbuka dan banyak meloncat. Penari yang akan menampilkan tokoh Bapang akan menggunakan Topeng Bapang berwarna merah dengan karakteristik hidung panjang dan mata lebar. Dari beberapa literatur Warna Merah pada Topeng Bapang menggambarkan karakter ini sebagai sosok yang pemarah dan pemberani (Farodis Yusman et al., 2024). Tari Topeng Bapang menggunakan pathet nyanga atau pathet pengasih dengan gending pekalongan Jawa yang biasanya ditampilkan saat jeda pementasan Wayang Topeng Malang. Bapang menjadi tarian yang populer di Malang karena paling unik daripada ragam gerak yang lain. Selain dari bentuk topengnya yang berbeda, kemudian dari segi tariannya lebih unik. Tri Handoyo dari sanggar Asmorobangun menyatakan Pakem gerak yang digunakan dalam Tari Topeng Bapang yaitu: kalong mawas, kalong atau kelewar besar dan mawas artinya memandang sehingga bentuknya Gerakan Tokoh Bapang tangannya ke atas. Selain itu ada gerakan nawu, menjangan ndelusup, jalak kecancang, sigetan, dengkengan, randa ngawi, geber malangangku.


Referensi

Dwi, J., Sugito, B., & Kristiandri, D. (2019). Relevansi Tari Topeng Bapang Terhadap Kreativitas Gerak. GETER?: Jurnal Seni Drama, Tari Dan Musik, 2(1), 8–18. https://doi.org/10.26740/geter.v2n1.p8-18 Farodis Yusman, S., Bafadal, R., Rahma Rafani, J., Luh Gede Anik Novi Asri, N., Wahyuni, R., Melyanawati, A., & Rosyida, F. (2024). Konsep Karakter Luhur Guru Melalui Pesan Moral Tari Topeng Malangan. Jurnal Pembelajaran, Bimbingan, Dan Pengelolaan Pendidikan, 4(6), 2024. https://doi.org/10.17977/um065.v3.i10.2024.6 Rahayuningtyas, W., Jazuli, J., Rohidi, T. R., & Sumaryanto, T. (2019). Inheriting the Values of Mask Puppet Dance-Drama in Malang, Indonesia (Vol. 327, Issue Icaae 2018, pp. 285–290). https://doi.org/10.2991/icaae-18.2019.55 Sari, M. P., & Puji, R. N. (2017). Eksistensi Tari Topeng Malangan Di Padepokan Seni Tari Asmarabangun Pakisaji Malang 2010 – 2019. Journal of History Education and Historiography, 1(1), 27–29. Wicaksono, H., Hidayah, F. N. A., Hidayah, L., & Ahmadi, A. (2023). Learning Character Values through Bapang Malangan Mask Dance (pp. 32–40). Atlantis Press SARL. https://doi.org/10.2991/978-2-38476-144-9_5 Wido Minarto, S., & Desta Rahmanto, K. (2020). Topeng Patih Dance: A Manifestation of the Beginning of Human Life in the Malang Mask Puppet’s World. KnE Social Sciences, 2020, 456–469. https://doi.org/10.18502/kss.v4i12.7619 Zuhri, S. (2009). Transformasi belajar sosial dalam pertunjukan seni tari topeng malang sanggar asmorobangun.

0 Komentar

Leave a Reply