amalia.nurma.fs@um.ac.id

Object Identifier

05PENANGGUNGAN, KLOJEN, KOTA MALANG27

Judul

Patung Singa

Tokoh

Deskripsi

Patung (sculpture) adalah seni pahat atau bentuk badan yang padat yang diwujudkan dalam tiga dimensional yang ciptaanya bisa berupa gambar-gambar timbul (relief) atau patung yang di buat dari media kayu maupun logam. Menurut Mikke Susanto (2011: 296) seni patung adalah sebuah tipe karya tiga dimensi yang bentuknya dibuat dengan metode subtraktif (mengurangi bahan seperti memotong, menatah) atau aditif (membuat model lebih dulu seperti mengecor dan mencetak). Patung memiliki berbagai fungsi, ada yang digunakan sebagai dekorasi, simbol, serta sarana ibadah (Fithri, 2019). Kota Malang memiliki ikon patung singa yang tersebar di sudut-sudut kota hingga gang-gang kecil. Simbol singa sering dipakai dalam logo klub sepak bola Malang. Menurut (Ashari, 2021) pemilihan singa sebagai ikon kota Malang erat kaitannya dengan kerajaan Singosari. Dalam Kerajaan Singosari, singa merupakan tunggangan atau kendaraan yang dikenal sebagai "singa" dan menjadi simbol kekuatan dan keberanian. Singa ini sering diasosiasikan dengan Raja Kertanegara, raja terakhir dari Kerajaan Singosari, yang dikenal sebagai pemimpin yang kuat dan berani. Berdasarkan hal tersebut Malang ingin menunjukan bahwa kota yang kuat. Disisi lain singa meruoakan raja hutan yang menunjukan simbol kemenangan. Pembuatan patung sam seperti ingin membuat bengtuk yang ingin diserupai. Seperti pembutan patung singa, berarti membuat bentuk yang menyerupai singa. Proses pembuatan patung yang digunakan untuk dekorasi berbeda dengan pembuatan patung yang idgunakan untuk keperluan spiritual. Proses pembuatan patung keagamaan/spritual perlu adanya ritual-ritual tersendiri. Tidak hanya itu, diperlukan juag adanya pemilihan hari yang baik, tidak bisa semaunya sendiri. Selanjutnya perlu adanya izin dari pemuka agama yang berkaitan. Unsur psikologis dan kekuatan fisik dan batin perlu dipersiapakan. Pembuatan patung untuk ritual dibuat dari bagian kaki terlebih dahulu. Pada kegiatan akhir pembuatan patung juga terdapat ritual, biasanya ada jenang abang dan diselameti (Hariono, Lempung Agung) Proses pembuatan patung dekorasi seperti patung singa, pertama diawali dari pembuatan desain atau bentuk. Kedua, pembuatan rangka patung yang disesuaikan dengan ukuran. Ketiga, pembentukan dengan bahan semen. Apabila ada bentuk yang dicetak maka pembentukan dilakaukan dengan menuangkan adonan semen ke dalam cetakan. Keempat, menunggu patung mengeras dan melepaskan dari cetakan. Kelima, dilakukan penghalusan tekstur patung. Keenam, tahapan terakhir finishing bisa dengan memberikan warna atau pengecatan pada patung. Selama proses pembuatan patung terkadang ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan apa yang telah didesain. Hal ini dikarenakan bentuk patung juga memiliki kelekatan pada psikologis seorang pengrajin patung. Bergantung pada rasa, emosi dan berbagai energi yang dirasakan oleh pembuat patung. Sebagai contoh dalam pembuatan patung yang menyerupai makhluk baik manusia atau hewan, seorang pengrajin dapat didatangi melalui mimpi apabila saat pembuatan patung tersebut bentuknya kurang sesuai dengan bentuk aslinya.


Referensi

Santoso, Mikke. (2011) Diksi Rupa, Kumpulan Istilah & Gerakan Seni Rupa, Dicti Art Lab, Yogyakarta. Ashari, R. R. (2021). Hewan Singa Simbol Identitas Budaya Masyarakat Malang. Kusa Lawa, 1(1), 36–41. https://doi.org/10.21776/ub.kusalawa.2021.001.01.05 Fithri, C. A. (2019). Penerapan Unsur Patung pada Perancangan Lansekap. Jurnal Arsitekno, 6(6), 47. https://doi.org/10.29103/arj.v6i6.1243

0 Komentar

Leave a Reply