Deskripsi
Sanitair sendiri berasal dari serapan bahasa Inggris yang berhubungan dengan kebersihan serta kesehatan. Keberadaan peralatan sanitair membantu menjaga kebersihan di lingkungan rumah dari limbah rumah tangga. Umumnya limbah ini akan berhubungan dengan kotoran dari aktivitas manusia. Produk ini juga bisa diartikan sebagai material atau barang yang digunakan untuk kamar mandi atau yang berhubungan dengan instalasi air. Kota Malang memiliki sentra industri sanitair yang tersebar di beberapa daerah. Salah satunya sentra industri Sanitair yang terletak di kelurahan Karangbesuki. Produk sanitairnya meliputi closet, bak mandi, dan wastafel yang terbuat dari bahan batu, pasir dan semen. Kerajinan tangan saniter di Karangbesuki sudah ada sejak zaman penjajahan tahun 1939. Diawali dari Mbah Darmo yang membuat usaha tekel (ubin lantai) dari batu, pasir dan semen. Kemudian berkembang dengan membuat closet sederhana. Perkembangan sanitair di Karangbesuki semakin pesat karena warga kelurahan tersebut banyak yang menjadi pengrajin sanitair. Sentra industri sanitair tersebut masih ada sampai saat ini karena keahlian dalam membuat produk sanitair diturunkan kepada anak cucunya. Seperti yang dilakukan Mbah Darmo yang mewariskan keterampilannya kepada Dasrim, yang sampai saat ini perusahaan sanitair nya tersebar di seluruh Karangbesuki bahkan di beberapa wilayah lainnya. Tahun 1970 masyarakat setempat sebelum menjadi sentra industri sanitair yaitu sebagai pembuat tekel (keramik lantai) dan closet. Tahun 1980 beralih ke peralatan rumah tangga seperti bak mandi, tempat cuci piring, meja, bangku, pot bunga, hingga nisan/kijingan. Tahun 1990 dikembangka dengan membuat ornamen rumah. Melihat potensi kelurahan yang sebagain besar menjadi pengrajin sanitair, selanjutnya pada tahun 2010 ditetapkan sebagai Kampung Industri Sanitair. Sejak saat itu kampung industri sanitair ramai orang-orang untuk membeli produk sanitair dan juga edukasi wisata. Produk kerajinan sentra sanitair Karangbesuki telah tersebar di beberapa daerah. Paling ramai di wilayah Jawa Timur meliputi Kediri, Jember, Ponorogo, Pasuruan dan Jombang. Beberapa produk sanitair Karangbesuki berupa pot bunga, aksesoris taman, air mancur, kijing makam, patung hingga ornamen masjid bentuknya cenderung sederhana. Corak yang cenderung turun-temurun dan meniru pola lama menjadi nilai tersendiri sebagai upaya menjaga kekhasan produk saniter di Karangbesuki. Nilai yang terpenting adalah kreativitas dan keuletan dalam membuat atau mencetak motif. Nilai keharmonisan dan kekeluargaan menjadi nilai utama agar persaingan tidak sampai menimbulkan perpecahan antar warga. Proses pembuatan kerajinan sanitair ini diawali dengan pembuatan cetakan terlebih dahulu yang menggunakan bahan semen. Apabila sudah mulai mengering diukir secara manual sesuai bentuk yang diinginkan. Tahapan setelah selesai membuat cetakan yaitu mencetak dengan kapasitas yang lebih banyak. Lama pembuatan memakan waktu sekitar 2 minggu, sedangkan untuk membuat cetakan hanya membutuhkan waktu 1 hari. Proses pembuatan yang lama yaitu dalam pembuatan motif serta menyesuaikan dengan jumlah produk yang akan dibuat.
Referensi
Bimantara. 2024. Mengenal Sentra Sanitair di Kampung Klaseman Kota Malang Sudah ada Sejak Jaman Belanda. Industri Sanhttps://malangraya.blok-a.com/news/mengenal-sentra-sanitair-di-kampung-klaseman-kota-malang-sudah-ada-sejak-jaman-belanda/?amp=1 (diakses pada 5 September 2024)