amalia.nurma.fs@um.ac.id

Object Identifier

05JL. HAMID RUSDI III/240, BUNULREJO, BLIMBING, KOTA MALANG12

Judul

Batik Kantil

Tokoh

Deskripsi

Batik merupakan warisan budaya asli Indonesia. Setiap daerah memiliki motif batik masing-masing yang didasarkan pada potensi, ikonik serta kearifan lokal. Menurut (Latief & Sayatman, 2020) Kota Malang memiliki motif batik yang cenderung menggunakan elemen motif bentuk tumbuhan, hewan dan bangunan yang menjadi ikon Malang. Pakem batik Malang menyerupai batik Jawa Tengah, yang membedakan adalah pada motif yang digunakan yaitu bunga teratai, singa, tugu malang dan topeng. Setiap daerah di Kota Malang berupaya mengangkat potensi wilayahnya masing-masing. Seperti di kelurahan Bunulrejo yang memiliki batik khas dengan motif kantil. Kata kantil sendiri merupakan singkatan dari kanti lestari yang artinya senantiasa abadi. Bunga kantil sendiri merupakan bunga yang ada saat kita bahagia dan saat kita duka cita. Dalam filosofi Jawa, kantil memiliki makna lengket dan mempesona (Kusumojanto et al., 2022). Ciri khas batik ini dapat diaplikasikan dan dikombinasikan dengan motif lain. Terciptanya motif batik kantil terinspirasi dari nilai-nilai Adiluhung yang menggambarkan cucu, anak dan nenek. Disisi lain Adiluhung mengandung makna cinta, kesetiaan dan kedamaian serta dapat dikaitkan dengan Pancasila. Awal mula motif kantil muncul saat adanya tantangan dari Bu Lurah Bunulrejo yang ingin memiliki produk dengan ciri khas Bunulrejo yang mengangkat nilai adiluhung. Mengingat Bunulrejo merupakan kampung tertua di dunia yang dibuktikan dengan adanya prasasti kanuruhan yang terpahat pada sandaran arca Ganesha yang berangka tahun 856 Saka pada masa kerajaan Kanjuruhan. Ditemukan juga prasasti Bulul yang dihubungkan dengan terbentuknya wilayah bunulrejo (Firdawati, 2022). Tidak hanya itu banyak ditemukan punden-punden dan situs di Bunulrejo. Pemilihan motif kantil dibuat secara spontan oleh Bu Yoessy yang merupakan seorang pendesain dan pembatik di Kelurahan Bunulrejo. Motif kantil yang sederhana dan bermakna kemudian dipilih oleh masyarakat menjadi motif khas Desa Bunulrejo dan diluncurkan pada 24 Oktober 2024. Sejak saat itu motif batik kantil mulai banyak diminati oleh masyarakat di luar Malang dan hampir tersebar di seluruh indonesia hingga mancanegara yaitu Paris, Singapura dan Australia. Batik kantil Bunulrejo banyak menggunakan perpaduan elemen-elemen yang menggambarkan ciri khas dari Kota Malang. Seperti dikembangkannya motif batik topeng kantil. Pembuatan motif topeng kantil Panji Asmarabangun dan topeng kantil Dewa Ruci. Melalui motif tersebut sebagai upaya mengenalkan topeng kepada masyarakat. Topeng yang dalam bentuknya terkesan menyeramkan, dibuat lebih unik dan manis sehingga tidak menimbulkan kesan yang menyeramkan namun tetap ada sentuhan ciri khas motif batik kantil. Batik kantil termasuk dalam jenis batik kontemporer yang bernuansa kekinian dengan gradasi warna cerah dengan desain yang fleksibel. Ciri khas batik kantil yaitu penggunaan warna kuning dan orange pada motif bunganya. Motif batik kantil memiliki beberapa turunan motif yang banyak mengambil inspirasi dari alam seperti tumbuh-tumbuhan, bunga (bunga teratai, kantil, lembayung) kemudian juga hewan (burung, kalajengking). Selain batik kantil, di Bunulrejo terdapat motif batik tirta talaga dan motif lembayung yang digemari oleh masyarakat. Pembuatan batik tidak hanya sekedar membuat saja, diperlukan adanya kesabaran, ketelatenan serta kejujuran. Emosi yang dituangkan dalam membuat batik akan berpengaruh pada hasilnya. Disaat dibuat dengan penuh emosi akan berpengaruh pada hasilnya seperti warnanya yang akan pudar atau bentuk yang tidak sesuai.


Referensi

Firdawati, L. U. (2022). Pusat Peradaban masa Hindu-Budha di Kawasan Dataran Tinggi Malang. Jurnal Budaya Etnika, 6(2), 91–102. Kusumojanto, D. D., Dewi, Y. R., Prameka, A. S., & Nur Rakhmad, A. A. (2022). Peningkatan Produktifitas dan Variasi Usaha Ekonomi Perempuan Pengrajin Batik Desa Wonorejo Kecamatan Singosari Kabupaten Malang melalui Pelatihan Intensif Batik Tulis Kantil. Sivitas?: Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat, 2(1), 1–7. https://doi.org/10.52593/svs.02.1.01 Latief, N. D., & Sayatman, S. (2020). Eksplorasi Desain Motif Baru Batik Kota Malang. Jurnal Sains Dan Seni ITS, 8(2), 288–293. https://doi.org/10.12962/j23373520.v8i2.49242

0 Komentar

Leave a Reply