Deskripsi
Dikutip dari karya Made Urip Dharmaputra berjudul Sanatana Dharma (2020), Lohgawe yakin bahwa Ken Arok adalah orang yang dicarinya. Kepada Ken Arok, Lohgawe berkata bahwa suatu saat nanti ia akan menjadi penguasa jagat atau Chakravartin. Lohgawe lalu mengajak Ken Arok ke Tumapel untuk bekerja kepada penguasa di sana, yakni Tunggul Ametung. Atas permohonan Lohgawe, Tunggul Ametung bersedia menerima Ken Arok sebagai pengawalnya. Permintaan langsung Lohgawe sebagai seorang brahmana tentunya sulit ditolak oleh Tunggul Ametung. Terlebih, kepada Tunggul Ametung, Lohgawe mengatakan bahwa Ken Arok adalah anak angkatnya. Tunggul Ametung punya seorang istri yang sangat cantik, Ken Dedes namanya. Ken Dedes adalah putri semata wayang seorang pendeta Buddha bernama Empu Purwa yang tinggal di lereng Gunung Kawi, di perbatasan Kabupaten Malang dan Kabupaten Blitar sekarang. Ken Arok lalu menceritakan kejadian tersebut kepada Lohgawe. Sang brahmana mengatakan bahwa sinar yang dilihat Ken Arok itu menandakan bahwa Ken Dedes adalah wanita yang dimuliakan, perempuan pilihan, calon ibu yang bakal menurunkan raja-raja penguasa di Jawa. “Wanita yang bercahaya di bagian rahasianya adalah wanita nariswari (ratu yang agung). Itu wanita pilihan. Betapa pun nestapanya, laki-laki yang menikahi wanita seperti itu akan menjadi raja yang besar,” ucap Lohgawe seperti ditafsirkan dari Pararaton oleh Slamet Muljana dalam Menuju Puncak Kemegahan (2005).
Referensi
R.M. Mangkudimedja. 1979. Serat Pararaton Jilid 2. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah Slamet Muljana. 2005. Menuju Puncak Kemegahan (terbitan ulang 1965). Yogyakarta: LKIS Slamet Muljana. 1979. Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya. Jakarta: Bhratara